Di tahun 2018, Agatha mengalami kehilangan harapan yang sangat besar, berakhirnya hubungan dengan pasangan, dan meninggalnya ayah sang Ayah. Di masa itu, Agatha menemukan hypnotherapy sebagai jalur healing yang dicobanya pertama kali. Setelah itu, Agatha menemukan meditasi & energy healing, yang membantu manusia untuk merasakan emosi di dalam diri, terkoneksi dengan Tuhan, alam dan semesta.

Dalam proses mengenal diri ini, Agatha menemukan hal yang lebih dalam dari passion dalam bekerja - yaitu panggilan jiwa, dimana jiwa kita dapat terkoneksi dengan diri sendiri secara mendalam, terlepas dari berbagai konsep diri yang dibentuk oleh masyarakat dan pikiran. Agatha menyadari bahwa setiap masing-masing diri adalah "infinite being" yang memiliki infinite creative expression. Ada banyak sekali peristiwa yang tidak mungkin namun terjadi secara sinkron, yang disebabkan oleh peran serta Tuhan sebab Tuhan ada di dalam diri manusia.

Kesembuhan diri menjadi suatu proses yang indah yang Agatha hargai setiap langkahnya. Konsep diri menjadi luas, dalam dan terkoneksi. Diri ini menjadi utuh, dan di saat yang bersamaan ego juga terlepas secara perlahan. Hal ini lah yang selalu Agatha bawa dalam setiap sesi, dengan tujuan untuk mengarahkan manusia kembali kepada ekspresi diri yang sesungguhnya. Selaras dengan keberagaman jiwa masing-masing manusia.